Halaman

ucapan

Senin, Maret 25, 2013

Giliran sang Keong Emas yang mengganas

mgkin lg kangen ma INDUKnya kali ea.......hehehehe
Hanya dalam hitungan semalam atau 12 jam, belasan hektar sawah dikawasan Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah rusak diserang hama keong emas. Petani pun merugi ratusan juta  karena harus melakukan penanaman benih kembali.

Pantauan dilapangan, belasan hektar sawah yang rusak juga terjadi  juga dikawasan ataran Pagaralam, Alun Dua. Hama keong merusak batang padi mulai dari pangkal hingga daun. Akibatnya, padi yang baru ditanam berumur satu minggu hingga sebulan rusak diserang hama.

Yanto (44) dan Sunanto (56), petani dikawasan Karang Dalo mengaku kewalahan akibat serangan hama keong emas tersebut. Apalagi, hama keong emas tersebut sangat sulit dibasmi. “Hama keong emas ini sangat sulit dibasmi. Kami sudah beberapa kali memberikan pestisida untuk membasminya. Namun, upaya tersebut tidak berhasil,’’ ujarnya yang terpaksa menaikan dosis pestisida.

Kesulitan petani juga disebabkan pestisida atau racun keong emas dipasaran saat ini habis.  “Sudah seminggu ini, racun keong emas habis dijual dipasaran. Akibatnya, petani kesulitan membasmi hama keong ini,” ujarnya.

Dikatakan bisa juga untuk memberantas hama keong dengan cara mengeringkan lahan. ‘’Namun, tidak bagi anak-anak keong dan telur yang melekat pada pangkal padi. Untuk itulah, diperlukan pestisida pembasmi keong ini,’’ ujarnya.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian Pagaralam Jumaldi Jani SP MM mengatakan, pihaknya akan menerjunkan penyuluh untuk membantu petani. “Memang hama keong emas merupakan musuh utama petani yang menanam padi. Hama ini sangat mudah berkembang biak karena sekali bertelur akan mencapai ratusan anak. Untuk itulah, hama ini harus segera ditanggulangi agar hasil panen mendatang akan sesuai dengan harapan petani,” katanya.


berita terkait : Tanaman Padi Di Malunda Terserang Ulat
Hama Penggerek Batang Serang Padi Petani Dua Kecamatan di Maros

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar ANDA