Halaman

ucapan

Rabu, Maret 13, 2013

Berpikir Divergen : Keluar dari Kemandegan

escape from the ordinary
Sebuah gagasan sederhana dapat dikembangkan menjadi gagasan yang lebih kompleks. Satu gagasan bisa memantik lahirnya gagasan-gagasan lain yang juga patut dipertimbangkan. Kebiasaan berpikir divergen akan membukakan potensi yang kita miliki untuk dapat melahirkan bukan hanya satu gagasan. Dengan berpikir divergen, kita akan bisa merasakan alangkah banyak kemungkinan jalan keluar dari suatu persoalan, betapa luas perspektif yang kita peroleh mengenai suatu masalah.

Bagaimana mengasah kemampuan berpikir divergen? Pertama-tama, dibutuhkan keterbukaan pikiran terhadap berbagai kemungkinan. Keyakinan bahwa terdapat banyak jalan keluar dari suatu persoalan hanya bisa ditumbuhkan bila kita bersikap terbuka dan ada kemauan untuk mendengarkan pendapat yang berbeda. Sikap inilah yang dapat mendorong kita untuk mengelaborasi kemungkinan-kemungkinan lain, menambahkan sesuatu pada sebuah gagasan, memecahnya menjadi sejumlah gagasan atau melahirkan gagasan yang sama sekali baru.

Orang yang sudah puas dengan suatu cara, mekanisme, gagasan, prosedur, ataupun produk biasanya akan berkutat pada hal-hal yang sama. Rasa ingin tahunya bisa tersumbat oleh apa saja, mulai dari keengganan untuk berubah, ketakutan pada risiko, kemalasan untuk belajar, hingga ketertutupan terhadap pandangan lain. Situasi seperti ini akan menghambat peningkatan kemampuan berpikir divergen.

Fleksibilitas, sebagai salah satu unsur kemampuan berpikir divergen, dapat terus dilatih dengan bersikap terbuka terhadap gagasan baru. Pikiran “selama ini, saya selalu bekerja dengan cara ini dan berhasil” seyogyanya tidak selalu dipertahankan. Dunia toh berubah, haruskah cara yang sama dipertahankan? Tidak mesti. Mungkin diperlukan modifikasi atau adaptasi terhadap cara-cara yang digunakan selama ini. “Kira-kira apa saja yang bisa dilakukan?” adalah pembuka jalan yang sederhana untuk menghindari kemandegan dan meraih kemajuan.

Tentu saja, untuk berubah diperlukan keberanian mengambil risiko. Para risk taker biasanya memahami bahwa setiap pilihan mempunyai konsekuensi, tetapi mereka biasanya juga sudah menyiapkan diri untuk memperkecil risiko—artinya, risiko dapat dikelola. Memikirkan gagasan baru, apalagi mencoba hal baru, membutuhkan keberanian sejenis ini. Dengan menjelajahi berbagai kemungkinan jalan keluar, mereka dapat mengetahui tingkat risiko masing-masing pilihan sehingga dapat menemukan yang terbaik.

Dari situlah kemampuan untuk menemukan gagasan maupun produk yang segar, unik, tidak biasa, sama sekali baru, atau sangat berbeda dapat diasah dan ditingkatkan. Imajinasi dan orisinalitas biasanya lahir dari keberanian berpikir divergen. Contoh ekstrem, Albert Einstein keluar dari cara berpikir yang dipegang erat oleh fisikawan sezamannya. Ia memikirkan berbagai kemungkinan perihal watak cahaya hingga akhirnya menemukan jawaban yang revolusioner. Berbeda dengan para fisikawan mumpuni yang lebih senior, Einstein berani mengambil risiko dengan menyodorkan pandangan yang sama sekali baru bahwa cahaya itu bersifat gelombang sekaligus partikel. Ini berusaha keluar dari gagasan Newtonian yang sekitar dua abad dipertahankan oleh para ilmuwan.
sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan dan komentar ANDA