Apa hubungannya matematika dengan kecantikan? Banyak. Daya
tarik fisik sesungguhnya tergantung pada rasio.Daya tarik tubuh seseorang
meningkat bila tubuh tersebut simetris dan proporsional. Begitu juga, jika
wajahnya proporsional, orang lebih mudah tertarik dan menyebutnya cantik atau
tampan. Para ilmuan percaya kalau evolusi
membuat manusia percaya kalau tubuh yang proporsional adalah pertanda tubuh
yang sehat, dan kesehatan termasuk syarat utama untuk kelangsungan hidup.
Leonardo da Vinci termasuk matematikawan
pertama yang menemukan hubungan ini. Rasio ini disebut rasio emas. Bangunan
juga terlihat cantik bila menggunakan rasio emas, seperti contohnya Parthenon.
Kecantikan Fisik Kenapa banyak pria dan wanita mengatakan kalau Maria Ozawa cantik?Wajah manusia terbentuk berdasarkan Rasio Emas. Perbandingan panjang hidung, posisi mata dan panjang dagu, semua sesuai dengan aspek-aspek rasio emas.Kecantikan ternyata berasal dari persepsi kita terhadap matematika!
Tidak percaya, bayangkan kalau wajah Maria Ozawa benjol di kiri, atau wajahnya lebih gepeng ke kiri atau ke bawah. Atau kepalanya besar sementara kakinya kecil. Ada sebuah rasio optimal dimana hampir semua orang setuju kalau seseorang itu cantik. Rasio itu adalah rasio emas.
Dr Stephen Marquardt telah meneliti hal
ini secara mendalam di situsnya. Terdapat juga aplikasi interaktif yang bisa
anda gunakan disana : Dr.
Stephen Marquardt. Mari kita lihat rasio tiap bilangan dalam barisan Fibonacci
:
1/1 = 1 13/8
= 1.625
2/1 = 2 21/13
= 1.61538
3/2 = 1.5 34/21
= 1.61905
5/3 = 1.666… 55/34 = 1.61764
8/5 = 1.6 89/55
= 1.61861…
Jika kita teruskan, kita menghasilkan
bilangan menarik yang disebut matematikawan sebagai Phi (Rasio Emas atau Potongan
Emas):
phi = 1.618 033 988 7…
Rasio ini dipakai oleh para arsitek dan
seniman dalam sejarah untuk menghasilkan benda yang indah (seperti David karya
Michelangelo dan kuil-kuil Yunani). Kuil Parthenon di Yunani misalnya, memiliki
rasio jarak yang merupakan rasio emas.
Seperti Pi, Phi merupakan bilangan
irasional. Tidak ada pecahan yang sama dengan phi dan desimalnya berlanjut
terus tanpa pernah berhenti.
Rasio emas juga muncul di alam, dalam pola
bunga matahari, kerucut cemara dan seterusnya. Hal ini terutama karena inilah
cara terbaik untuk mengemas paling erat dan efisien. Yaitu memakai barisan
Fibonacci.
Tapi Apakah Ini Benar secara ilmiah?
Penelitian terbaru dari Universitas California di San Diego dan Universitas Toronto tampaknya menggugurkan peran rasio emas ini pada kecantikan. Para ilmuan menemukan kalau Kecantikan bukan ditentukan oleh rasio emas, tapi oleh jarak antara kedua mata dan jarak antara mata dan mulutnya. Wajah wanita dinilai bagi manusia secara umum dalam dua rasio baru (bukan phi). Pertama adalah jarak vertikal antara mata dan mulutnya harus mendekati 36 persen panjang wajah, dan jarak horizontal antara kedua pasang mata harus sekitar 46 persen lebar wajah. Nama rasio emas untuk wajah mungkin bergeser dari Phi menjadi kedua nilai di atas (0.36 dan 0.46). Menurut peneliti, Pallet, manusia telah mencoba dan gagal menemukan rasio ini sejak zaman kuno. Yunani kuno menemukan apa yang mereka duga sebagai rasio emas, yaitu phi, dan menggunakannya dalam arsitektur dan seni. Beberapa bahkan mengira Leonardo Da Vinci menggunakan phi untuk melukis Mona Lisa, namun tidak ada bukti kalau phi istimewa pada masalah kecantikan. Bukannya Phi, kami menemukan kalau jarak rata-rata antara mata, mulut dan kontur wajah lah yang merupakan rasio emas sesungguhnya.
Walau begitu, studi yang mereka lakukan hanya terhadap wajah wanita kulit putih. Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat apakah ada rasio emas yang berbeda pada wajah laki-laki atau wajah dari ras lain atau pada wajah anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentar ANDA