Pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur ujian tulis tuntas kemarin ( Pengumuman Juli 2012 – nif )
.
Di
antara sekitar 600 ribu peserta, yang dinyatakan lolos 123.225 orang.
Ketua Umum Panitia SNMPTN Akhmaloka mengatakan, kuota awal mahasiswa baru yang diterima melalui SNMPTN jalur ujian tulis adalah 106.368 kursi. Setelah ada kebijakan dari Kemendikbud untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa baru sekitar 10 persen, kuota naik menjadi 123.419 kursi. Di antara jumlah tersebut, yang dinyatakan lolos 123.225 orang. Terdiri atas, 57.869 peserta dari kelompok IPA dan 65.356 orang dari IPS .
Panitia menetapkan 194 kursi yang tidak terisi. Penyebabnya adalah tidak adanya pendaftar yang mampu menjangkau ambang batas nilai minimal yang ditetapkan. Rencananya, kursi kosong tersebut dialokasikan untuk jalur mandiri.
Untuk program studi alias prodi favorit, kedokteran masih menjadi yang paling banyak dipilih di kelompok IPA. Disusul teknik informasi dan elektro. Di kelompok IPS, prodi favorit adalah akuntansi, ekonomi pembangunan, dan hubungan internasional.
Calon mahasiswa yang tidak lolos SNMPTN jalur ujian tulis masih punya kesempatan menjajal jalur mandiri. Masalahnya, biaya kuliah jalur mandiri lebih mahal. Bisa mencapai empat kali lipat jalur reguler.
Sekretaris Jenderal Panitia Pusat SNM PTN Rochmat Wahab mengatakan, biaya operasional pendidikan untuk mahasiswa yang lulus seleksi SNM PTN mendapat subsidi dari pemerintah. Sebaliknya, jalur mandiri tidak mendapat subsidi.
Nah, tahun ini setiap kampus mendapat bantuan operasional PTN (BO PTN). ’’Bantuan ini, antara lain, dialokasikan untuk subsidi kelas jalur mandiri itu,’’ jelas Rochmat. Dengan adanya bantuan tersebut, tidak ada alasan bagi PTN untuk tidak menurunkan biaya kuliah jalur mandiri.
Pada perkembangan yang sama, Rektor Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya Triyogi Yowono mengatakan, pihaknya sudah menjalankan kesepakatan dengan menurunkan biaya kuliah jalur mandiri mulai tahun ini. Menurut dia, kuota jalur mandiri di ITS adalah 30 persen dari total kuota mahasiswa baru yang mencapai 3.500 kursi.
Di ITS, lanjut Triyogi, penurunan biaya kuliah jalur mandiri rata-rata sekitar 25 persen. Dia mencontohkan salah satu prodi yang biaya masuknya mencapai Rp 25 juta per mahasiswa. Dengan adanya kesepakatan itu, biaya tersebut diturunkan menjadi Rp 20 juta per mahasiswa.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso mengungkapkan, penurunan biaya kuliah jalur mandiri tidak berlaku untuk SPP. Meski begitu, kucuran BO PTN bisa menurunkan biaya kuliah secara signifikan.
Dia mencontohkan fakultas kedokteran di salah satu PTN yang mematok tarif masuk bagi mahasiswa baru Rp 175 juta. Setelah mendapat alokasi BO PTN, kampus tadi menurunkan biaya masuk menjadi Rp 95 juta per mahasiswa. ’’Ini kan cukup meringankan,’’ jelasnya. (jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentar ANDA