Halaman

ucapan

Rabu, Oktober 31, 2012

Bahasa Indonesia menjadi MOMOK Baru

Fenomena unik ini menyentak sekaligus menimbulkan pertanyaan. Trennya, nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam berbagai tes kerap lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran bahasa asing, biasanya Bahasa Inggris. Bukan hanya dalam ulangan harian, baik pada ujian nasional (UN) maupun tes masuk perguruan tinggi juga menunjukkan hasil yang serupa. Hal ini ironis mengingat bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu. Pada akhirnya bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang sulit dipelajari.

Dosen Program Studi Sastra Indonesia yang juga anggota Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Untung Yuwono, mengatakan, anggapan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia sulit dipelajari muncul dari hasil tes Bahasa Indonesia yang hasilnya lebih rendah daripada hasil tes mata ajar yang lain. Menurut dia, hasil ini harus ditelaah lebih lanjut dengan melihat substansi tes dan kaitan antara kurikulum dan substansi tes.

“Tiga tahun terakhir ini memang hasil UN dan tes-tes Bahasa Indonesia yang lain, seperti tes masuk perguruan tinggi, menunjukkan nilai Bahasa Indonesia yang lebih rendah daripada hasil tes yang lain, bahkan dari mata ajar yang biasanya menjadi momok seperti matematika,” kata Untung kepada Kompas.com, Selasa (30/10/2012).
http://www.yadi82.com/2012/10/hasil-polling-materi-pelajaran.html

Melihat fenomena ini, dia mengungkapkan, hal ini terjadi sebagai hasil dari perubahan paradigma dalam pengajaran Bahasa Indonesia, yaitu perubahan dari paradigma struktural ke paradigma komunikatif. Awalnya, pengajaran Bahasa Indonesia menggunakan paradigma struktural baik untuk pengajaran sehari-hari maupun tes-tes bahasa yang diujikan. Dengan paradigma ini, umumnya yang ditanyakan dalam tes adalah masalah struktur atau kaidah bahasa.

“Jadi, tekanannya pada bahasa Indonesia yang benar. Lebih mudah memang mengukurnya, seperti orang mengingat rumus, lalu ditanyakan dalam tes. Kalau ingat rumus, pasti bisa menjawab,” jelas Untung.

Sementara saat ini pengajaran Bahasa Indonesia bergeser menggunakan paradigma komunikatif baik dalam pengajaran sehari-hari hingga saat ujian. Dengan ancangan atau pendekatan ini, siswa dihadapkan pada pemakaian bahasa yang sesuai dengan situasi. Jadi, tekanannya adalah bahasa Indonesia yang baik atau bahasa yang sesuai dengan situasi. Adapun tekanan pada Bahasa Indonesia yang benar menjadi berkurang.

“Perubahan ini tentu mengubah bentuk tes sesuai paradigma yang digunakan. Dengan paradigma ini, basisnya dalam tes adalah wacana dan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang pemahaman teks dan pemakaian bahasa,” ungkap Untung.

Sayangnya, perubahan paradigma pengajaran ini tidak diikuti dengan perubahan pola ajar yang diterapkan. Ia menjelaskan, dengan paradigma komunikatif ini, anak-anak memerlukan waktu belajar yang lebih lama karena kaidah kebahasaan mulai berkurang dan pemakaian bahasa dalam situasi komunikasi ditambah. Selain itu, banyak varian dalam bahasa Indonesia yang muncul saat menggunakan paradigma ini baik bahasa formal maupun bahasa nonformal.

“Dulu hanya bahasa baku yang mendapat tekanan. Sekarang, kelebihan ancangan komunikatif adalah siswa menjadi lebih sadar atas varian bahasa, kemudian kompetensi yang diperoleh adalah memakai bahasa sesuai dengan situasi. Tapi, sekali lagi, waktu belajar yang dibutuhkan lebih lama,” tandasnya.

Selasa, Oktober 30, 2012

PungLi pada sertifikasi guru

JAKARTA
KOMPAS.com
Sabtu, 27 Oktober 2012
 
Pungutan liar terhadap guru peserta program sertifikasi dilaporkan di berbagai daerah. Pungutan liar oleh birokrat itu terjadi ketika masih proses sertifikasi hingga pembayaran tunjangan profesi guru.

Sejumlah guru Agama di DKI Jakarta yang masuk daftar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta melaporkan dan menyerahkan bukti pungutan liar, Kamis (25/10). Sejumlah guru memiliki kuitansi tanda bukti. Pungutan liar memanfaatkan surat Pembina Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Pungutan liar itu mengacu pungutan biaya pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK) Rp 165.000 dan biaya transportasi ke lokasi PLPG di Bogor Rp 110.000. Ada 135 guru Agama Kristen di jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK se-DKI Jakarta peserta PLPG, 30 Oktober-7 November.

”Guru ditakut-takuti, kalau tak menyiapkan proposal PTK bisa tidak lulus PLPG. Lalu, guru ditawari pelatihan dikoordinasi Pembimas Kristen Kanwil Agama DKI Jakarta dengan biaya dari guru. Kami tentu berharap lulus, maka menurut saja, ketika diminta ikut pelatihan, termasuk menyiapkan biaya transportasi ke lokasi,” kata guru Agama Kristen salah satu SMPN di Jakarta.


Para guru Agama yang merasa aneh dengan ketentuan baru dari Kanwil Agama DKI Jakarta ini mengecek ke pengawas. Sebab, PLPG sebelumnya tak ada ketentuan guru menyiapkan proposal PTK. Keberangkatan guru biasanya di bawah koordinasi STT Jakarta secara gratis.

Menurut Renny Tobing, panitia PLPG Guru Agama Kristen STT Jakarta, pelatihan PTK dengan biaya guru DKI Jakarta bukan tanggung jawab STT Jakarta. ”STT Jakarta tak tahu-menahu kegiatan itu,” jelas dia.

Terkait biaya transportasi menuju lokasi PLPG di Bogor, Renny menyebut panitia telah mengumumkan ada transportasi gratis disiapkan di kampus STT Jakarta. Bahkan, guru Agama Kristen dari Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang selama ini ikut PLPG di bawah STT Jakarta berangkat bersama secara gratis dari STT Jakarta.

”Dari DKI Jakarta memang dilaporkan petugas dari Pembimas Agama Kristen kalau guru berangkat dengan bus sendiri. Alasannya, guru DKI Jakarta yang mau. Padahal, kami sudah siapkan bus di STT Jakarta. Selama ini guru DKI Jakarta juga begitu. Baru kali ini ada masalah,” kata Renny.

Pungutan liar pada guru terkait sertifikasi sering dilaporkan kepada pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di berbagai daerah. Sahiri Hermawan, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PGRI, mengatakan, pungutan liar mulai penetapan bakal calon peserta, pelaksanaan sertifikasi, hingga pembayaran tunjangan profesi guru.

Menurut Sahiri, ketika pemerintah menetapkan peserta sertifikasi lewat uji kompetensi awal, guru tetap jadi korban pungutan liar, baik dari oknum dinas pendidikan maupun kanwil agama di daerah, hingga organisasi guru. Banyak guru dipaksa ikut orientasi atau bimbingan jika ingin lolos sebagai peserta.


”Pemerintah harus serius mengawasi birokrat pungli selama proses sertifikasi. Guru jangan dikorbankan,” katanya.

Pungutan liar juga diungkap pada laporan investigasi Ombudsman RI 2012 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Guru, di antaranya di dinas pendidikan dan Kementerian Agama. (ELN)

Kamis, Oktober 25, 2012

Barisan geometri (ukur / kali) - SMA IPA

Pada barisan geometri sebenarnya ada Hubungan yang manis antara
Barisan Aritmatika (BA) dan Barisan Geometri(BG) tetapi hanya sebatas masalah
suku ke - n saja alias Un yaitu
BA + - .k :k
BG x : ^k

 







 
lanjut

Senin, Oktober 22, 2012

layar sentuh virtual bagi siswa tunarungu dan tunagrahita.

Bogor (ANTARA News)
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor menciptakan teknologi "virtual whiteboard" yang dapat membantu proses kegiatan belajar mengajar matematika bagi siswa tunarungu dan tunagrahita.

"Ke depan, `virtual whiteboard` (layar sentuh virtual) ini akan dikembangkan menjadi paket pembelajaran untuk berbagai anak berkebutuhan khusus," kata ketua pelaksana program tersebut Wulandari di Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Ia menjelaskan tim mahasiswa Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) IPB yang dipimpinnya itu, dengan alat bantu dimaksud mencoba membantu proses kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik yang tunarungu dan tunagrahita agar dapat belajar dengan baik.


Bersama rekannya Ahmad Thoriq Abdul Aziz, Fahri Amirullah, Marsudi Wijaya, dan Puspasari Respatiningtyas, ia menemukan teknologi ini, yang terkait dengan penggunaan "virtual whiteboard" pada pembelajaran matematika interaktif untuk siswa penyandang tunarungu dan tunagrahita pada sekolah luar biasa (SLB) kategori B/C.

Dijelaskannya bahwa teknologi "virtual whiteboard" ini membantu siswa SLB untuk memahami operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan.

Menurut dia, penggunaan "virtual whiteboard" dapat membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik, karena menggunakan animasi menarik dan layar papan tulis yang dapat langsung disentuh menggunakan alat yang dibuat.

Ia menjelaskan, teknologi itu ditujukan bagi siswa tunagrahita untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan meningkatkan partisipasi dalam belajar.

Bagi siswa tunarungu, kata dia, aplikasi ini menyediakan tambahan vitur audio dan visual dalam membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar.

"Teknologi `virtual whiteboard` yang kami kembangkan memiliki kelebihan yaitu dapat memudahkan pengajar untuk menulis langsung pada layar proyektor dan tidak menggunakan spidol sebagai alat tulis," katanya. 


Pada pembelajaran di SLB, kata dia, dibutuhkan metode pembelajaran baru yang mengedepankan partisipasi aktif dari siswa SLB.

"Oleh karena itu, teknologi memberikan manfaat besar untuk mitra kami yaitu SLB B/C Tunas Kasih 2 Kota Bogor," katanya.

Ia menambahkan, penggunaan "virtual whiteboard" sebagai alat bantu pembelajaran matematika interaktif di SLB B/C ini memberikan respons yang sangat baik.

"Terbukti dengan meningkatnya keaktifan siswa saat menjawab soal-soal matematika yang diberikan," katanya.

Hanya saja, kata Wulandari, teknologi ini masih terbatas pada mata pelajaran matematika.
Karenanya, kata dia, para guru berharap pengembangan selanjutnya penggunaan teknologi ini dapat diterapkan pada mata pelajaran lain dalam pembelajaran di SLB, seperti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Menurut Kepala Humas IPB Ir Henny Windarti, MSi, ide Wulandari dan kawan-kawannya dalam bentuk Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) ini telah diberikan kesempatan mengikuti program 104 inovasi Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan IPB bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB.

Minggu, Oktober 21, 2012

Barisan dan Deret - SMA XII IPA - lanjutan01

3. Diketahui barisan : 6,10,14,18,....... Jumlah sepuluh suku pertama
    deret tersebut adalah .....
    Jawab :
    a = suku awal = 6
    b = beda = 4
   
    lihat lagi teorinya di halaman sebelumnya (tips) 
   

4.  Bila menyatakan jumlah n suku
     pertama suatu deret , maka nilai suku ke 10 adalah .....
     Jawab :
    
     Jadi suku ke 10 adalah 104

5.Suku kedua suatu barisan aritmatika adalah 15.
   Jumlah suku ke 4 dan ke 5 adalah 65.
   Maka suku ke 6 adalah ...
   Jawab :
  
  
  
  
 
6. Panjang sisi-sisi segitiga siku-siku membentuk barisan aritmatika.
    Jika keliling segitiga itu 108 maka panjang sisi terpanjang adalah....
    Jawab :  
12k = 108 maka k = 9
jadi sisi terpanjang segitiga tersebut
adalah : 5.9 = 45

Sabtu, Oktober 20, 2012

Barisan dan Deret - SMA XII IPA

Barisan : 
Kumpulan dari bilangan or variabel yang diatur menurut aturan tertentu.
Misal  2,5,8,11,.........suku berikutnya ditambahkan 3
            3,6,12,24,48...suku berikutnya dikalikan 2 dst
Notasi :



......
......


Sedangkan Deret adalah Jumlahan dari suku-suku tersebut
Notasi :




.......
.......
sehingga untuk semua barisan dan deret
berlakulah hubungan antaraUn dan Sn


Barisan Aritmatika / Hitung / Tambah
Adalah barisan yang mempunyai selisih / Beda dari dua suku yang berurutan


sehingga didapatkan :

Perlu dibaca juga Nak .....diSini

Coba kita utak-atik  lagi dari rumus Un diatas, maka akan didapatkan :

yang berarti : Jika pada Barisan Aritmatika diketahui 2 suku 
                       pasti dapat dicari Beda dan suku yang lain.

Bagaimana jika penambahan........?????



Untuk Jumlah sampai n suku pertama (Sn) Barisan Aritmatika mempunyai rumus :





Contoh soaL
1. Diberikan suatu deret aritmatika dengan
    jumlah tujuh suku pertama adalah 133 dan
    jumlah enam suku pertama adalah 120, maka
    suku ke dua belas nya adalah .....
    Jawab :
   

2. Suku ke 6 suatu deret aritmatika adalah 24.000
    dan suku ke 10 nya adalah 18.000. Agar suku ke n adalah nol
    maka nilai n adalah .....
    Jawab :
   
untuk Barisan Aritmatika

beda + sekian = suku awal 

1/2.beda + iki = suku awal

so antara suku ke n dan jumlah n suku pertama 
memiliki jumlah koefisien yang sama yaitu 
suku awal 

Kamis, Oktober 18, 2012

BanK Sperma.......ciyus ?

Kamis, 18 Oktober 2012
LONDON

Sebuah situs menggegerkan dunia maya. Situs bernama 'Fame Daddy' itu menawarkan sperma dari kalangan selebritas ternama dunia. 'Fame Daddy' menawarkan sperma kepada kaum wanita yang mengidamkan memiliki anak seorang bintang. Situs itu mengklaim memiliki sperma kualitas tinggi dari kalangan selebritas termasuk pesepak bola, aktor, bintang rock dan lainnya. Situs 'Fame Daddy' memiliki 40 macam sperma untuk dipilih oleh kaum wanita. Mereka bisa memilih mulai dari sperma pesepak bola profesional, seorang aktor, orang jenius, bintang rock hingga seorang aristokrat. Harganya mulai dari 15 ribu poundsterling

Semakin tinggi harganya, semakin tinggi pula kualitas spermanya. Bahkan, 'Fame Daddy' menyediakan fasilitas kuis untuk membantu kaum wanita mencari sosok anak sesuai keinginannya. Para wanita pengunjung situs 'Fame Daddy' bisa memiliki jenis sperma berdasarkan personalitas, karakter, dan gaya hidup yang diinginkannya. Bos 'Fame Daddy', Dan Richards, mengatakan kepada This Morning bahwa pihaknya menjual sperma dari lelaki-lelaki yang sukses. ''Orang yang sukses dalam bidangnya masing-masing,'' kata Richards. Selebritas pendonor sperma itu disembunyikan namanya. Mereka secara finansial juga tidak memiliki kewajiban mendukung anak yang lahir dari menanamkan benih spermanya tersebut.