Sabtu, 13 Oct, 2012
Organisasi internasional Uni Eropa berhasil meraih
anugerah Nobel Perdamaian 2012 lantaran dinilai berperan menyatukan
negara-negara di Eropa dalam 60 tahun terakhir ini. Demikian diungkapkan
panitia Anugerah Nobel 2012 di Oslo, Jumat (12/10/12).
Panitia Nobel memuji Uni Eropa karena organisasi ini berhasil
membangun kembali kawasan tersebut setelah hancur akibat Perang Dunia
Kedua.Uni Eropa juga dinilai telah membantu proses transisi
negara-negara bekas komunis menjadi negara demokrasi, terutama setelah
runtuhnya Tembok Berlin pada 1989.
"Uni Eropa selama lebih dari enam dasawarsa berperan besar dalam
mewujudkan perdamaian, rekonsiliasi, demokrasi, dan hak asasi manusia,"
kata Presiden Komite Nobel Thorbjoern Jagland.
Seperti diketahui Uni Eropa didirikan pada 1957 melalui Perjanjian
Roma yang ditandatangani di Palazzo dei Conservatori, ibu kota Italia
pada abad ke-15.
Pada awal berdirinya, traktat Roma untuk membentuk Uni Eropa tersebut
hanya disetujui enam negara. Lama kelamaan anggota yangbergabung
bertambah, hingga kini mencapai 27 negara yang tersebar mulai dari
Lautan Atlantik sampai dengan saerah perbatasan Rusia. Kendati demikian,
Norwegia, negara di mana Nobel Perdamaian ini akan diserahkan, sampai
saat ini masih menolak bergabung dengan Uni Eropa. Sudah dua kali,
masing-masing pada 1194 dan 2000, pemerintah setempat menolak bergabung
dengan UE. Untungnya, Norwegia kaya dengan minyak sehingga tanpa harus
bergabung dengan Uni Eropa, fondasi ekonomi negara ini tetap kuat. Hal
yang sama juga dilakukan Inggris, yang sampai hari ini, tidak mau
menjadi anggota Uni Eropa.
Namun demikian, penolakan kedua negara maju di Eropa tidak mengurangi
nilai penting dari organisasi tersebut dalam mengharmonisasi hubungan
di antara negara Eropa yang sebelumnya sering kali mengalami konflik.
Seperti diketahui, Perang Dunia Kesatu dan Kedua berawal dari kawasan
Eropa.
Terkait kemenangan Uni Eropa ini, sejumlah kalangan memberikan
pandangan yang berbeda, ada yang memuji dan ada juga yang mencela.
Pejabat eksekutif UE Herman Van Rompuy mengatakan, dirinya bangga,
komitmen UE selama ini sebagai lembaga penyokong perdamaian kini sudah
terbayarkan. "Kita selama ini berhasil mewujudkan perdamaian berkat
eksistensi Uni Eropa. Jadi, Uni Eropa memang merupakan pencipta
perdamaian terbesar dalam sejarah," kata Rompuy.
Sementara salah satu menteri Uni Eropa setuju dengan penghargaan itu,
tetapi dia juga melihat bahwa UE bukan organisasi yang sepenuhnya
berhasil menciptakan perdamaian. "Setelah berabad-abad perang di benua
ini, akhirnya UE menjadi kawasan damai. Namun, upaya UE untuk menyetop
Perang Yugoslavia, adalah suatu kegagalan,
Sementara sejumlah pihak lainnya menilai UE tidak pantas mendapatkan
itu lantaran sampai saat ini krisis ekonomi di Eropa, belum juga
terpecahkan. Warga Madrid, Francisco Gonzalez menyatakan kekecewaannya
lantaran penghargaan itu disematkan kepada UE. "Saya nggak habis pikir
kenapa UE bisa mendaptkan hadiah tersebut.Bahkan, di kalangan mereka
sendiri, negara-negara UE sering konflik," kata Gonzales yang berprofesi
sebagai pengusaha itu.
Penghargaan yang diraih UE ini menempatkannya sejajar dengan
nama-nama pemenang sebelumnya seperti Barack Obama (2009), Liu Xiaobo
(2010), Ellen Johnson Sirleaf (2011), Leymah Gbowee (2011) dan Tawakkul
Karman (2011.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentar ANDA