STOCKHOLM
KOMPAS.com
Rabu, 10 Oktober 2012 | 18:13 WIB
Nobel Kimia 2012 jatuh kepada
pasangan peneliti Robert Lefkowitz dan Brian Kobilka. Keduanya meraih
nobel atas kerja kerasnya meneliti reseptor sel, memberi wawasan baru
bagaimana tubuh bekerja di level molekuler.
Penghargaan ini memang berjudul Nobel Kimia. tapi di kemudian hari, bidang yang paling merasakan dampak dari hasil penelitian ini adalah kedokteran. Lefkowitz dan Kobilka mendeksripsikan komponen yang disebut reseptor protein coupled (GPCRs).
Dalam publikasi penelitian di jurnal Nature tahun 2011 lalu, peneliti mengungkapkan bahwa hampir setiap fungsi tubuh manusia, dari pandangan dan bau hingga degup jantung dan komunikasi saraf tergantung pada GPCRs.
Terletak di lapisan lemak yang berada di dinding sel, GPCRs mendeteksi hormon, bau, zat kimia transmiter saraf dan sinyal lain. GPCRs kemudian menghantarkan pesan ke dalam sel dengan mengaktifkan salah satu protein G.
Reseptor tersebut merupakan target dari sepertiga hingga setengah obat yang ada. Dengan meneliti GPCRs, ilmuwan mampu memahami bagaimana sistem bekerja. Ke depan, pembuat obat dapat mengupayakan perawatan yang lebih efektif.
Sven Lidin, anggota komite nobel seperti dikutip AFP, Rabu (10/10/2012) mengatakan, "mengetahui bagaimana rupa dan fungsi mereka membantu mengembangkan obat yang memiliki lebih sedikit efek samping."
Lefkowitz mengaku bahwa ia sedang tertidur saat panitia nobel berusaha menghubunginya. "Saya harus mengatakan pada Anda bahwa saya memakai earplug saat tidur. Istri saya bilang, 'ini telepon untukmu'. Dan di situ, saya sangat terkejut."
Lefkowitz dan Kobilka adalah pasangan ketiga yang menerima nobel tahun 2012. Senin sebelumnya, Shinya yamanaka dan John Gurdon menerima Nobel Kedokteran. Selasa, Serge Haroche dan david Wineland meraih Nobel Fisika.
Dengan pengumuman ini, pemenang nobel yang belum diumumkan adalah Nobel Perdamaian, sastra dan Ekonomi. Nobel diberikan sejak tahun 1901. Penerima nobel akan dianugerahi penghargaan secara resmi setiap 10 Desember pada peringatan kematian Alfred Nobel, pencetus penghargaan bergengsi ini.
Penghargaan ini memang berjudul Nobel Kimia. tapi di kemudian hari, bidang yang paling merasakan dampak dari hasil penelitian ini adalah kedokteran. Lefkowitz dan Kobilka mendeksripsikan komponen yang disebut reseptor protein coupled (GPCRs).
Dalam publikasi penelitian di jurnal Nature tahun 2011 lalu, peneliti mengungkapkan bahwa hampir setiap fungsi tubuh manusia, dari pandangan dan bau hingga degup jantung dan komunikasi saraf tergantung pada GPCRs.
Terletak di lapisan lemak yang berada di dinding sel, GPCRs mendeteksi hormon, bau, zat kimia transmiter saraf dan sinyal lain. GPCRs kemudian menghantarkan pesan ke dalam sel dengan mengaktifkan salah satu protein G.
Reseptor tersebut merupakan target dari sepertiga hingga setengah obat yang ada. Dengan meneliti GPCRs, ilmuwan mampu memahami bagaimana sistem bekerja. Ke depan, pembuat obat dapat mengupayakan perawatan yang lebih efektif.
Sven Lidin, anggota komite nobel seperti dikutip AFP, Rabu (10/10/2012) mengatakan, "mengetahui bagaimana rupa dan fungsi mereka membantu mengembangkan obat yang memiliki lebih sedikit efek samping."
Lefkowitz mengaku bahwa ia sedang tertidur saat panitia nobel berusaha menghubunginya. "Saya harus mengatakan pada Anda bahwa saya memakai earplug saat tidur. Istri saya bilang, 'ini telepon untukmu'. Dan di situ, saya sangat terkejut."
Lefkowitz dan Kobilka adalah pasangan ketiga yang menerima nobel tahun 2012. Senin sebelumnya, Shinya yamanaka dan John Gurdon menerima Nobel Kedokteran. Selasa, Serge Haroche dan david Wineland meraih Nobel Fisika.
Dengan pengumuman ini, pemenang nobel yang belum diumumkan adalah Nobel Perdamaian, sastra dan Ekonomi. Nobel diberikan sejak tahun 1901. Penerima nobel akan dianugerahi penghargaan secara resmi setiap 10 Desember pada peringatan kematian Alfred Nobel, pencetus penghargaan bergengsi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentar ANDA