Universitas
Brawijaya (UB) menolak dikatakan arogan ketika menutup pintu bagi pelamar
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang memilih UB di
pilihan kedua.
Pembantu Rektor I UB, Prof Dr Ir Bambang Suharto mengatakan, hanya mengikuti aturan SNMPTN yang membolehkan kampus untuk menolak para pemilih kedua jika seluruh kursi program studi (prodi) SNMPTN kampus bersangkutan sudah terisi dari para pemilih pertama.
Saat disodorkan kasus ada siswa yang memilih UB sebagai pilihan kedua dengan prestasi mentereng (nilai rapor bagus, berprestasi nasional, nilai ujian nasional tinggi), Bambang tetap tidak akan menerima siswa itu untuk memakai almamater biru.
Menurut Bambang, sebanyak 45.000 siswa yang memilih UB sebagai pilihan pertama sebagian besar merupakan siswa yang berprestasi bagus.
“Nilai rapor dan prestasinya banyak yang berkilau. Kami tidak ragu pada kualitas siswa yang memilih UB sebagai pilihan pertama,” kata Bambang kepada Surya Online,
Bambang membeberkan UB harus membuang banyak siswa pemilih UB di peringkat pertama yang berkualitas di banyak program studi (prodi).
“Jadi kalau dikatakan UB arogan itu sama sekali tidak benar, karena patokan kami tetap kualitas akademik. Justru kami menghargai siswa yang memilih UB di pilihan pertama, karena itu artinya mereka memandang UB sebagai kampus utama mereka,” urainya
Pembantu Rektor I UB, Prof Dr Ir Bambang Suharto mengatakan, hanya mengikuti aturan SNMPTN yang membolehkan kampus untuk menolak para pemilih kedua jika seluruh kursi program studi (prodi) SNMPTN kampus bersangkutan sudah terisi dari para pemilih pertama.
Saat disodorkan kasus ada siswa yang memilih UB sebagai pilihan kedua dengan prestasi mentereng (nilai rapor bagus, berprestasi nasional, nilai ujian nasional tinggi), Bambang tetap tidak akan menerima siswa itu untuk memakai almamater biru.
Menurut Bambang, sebanyak 45.000 siswa yang memilih UB sebagai pilihan pertama sebagian besar merupakan siswa yang berprestasi bagus.
“Nilai rapor dan prestasinya banyak yang berkilau. Kami tidak ragu pada kualitas siswa yang memilih UB sebagai pilihan pertama,” kata Bambang kepada Surya Online,
Bambang membeberkan UB harus membuang banyak siswa pemilih UB di peringkat pertama yang berkualitas di banyak program studi (prodi).
“Jadi kalau dikatakan UB arogan itu sama sekali tidak benar, karena patokan kami tetap kualitas akademik. Justru kami menghargai siswa yang memilih UB di pilihan pertama, karena itu artinya mereka memandang UB sebagai kampus utama mereka,” urainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan dan komentar ANDA