TPA adalah kependekan dari Tes Potensi Akademik
yaitu tes yang digunakan untuk mengukur potensi keberhasilan seseorang
untuk melanjutkan pendidikan atau mengkur kelayakan seseorang untuk
menempati suatu jabatan/golongan yang membutuhkan kemampuan akademis
memadai. Menurut Dr. Yul Iskandar, Director of Institute of Cognitive Research, TPA adalah tes untuk mengukur kemungkinan keberhasilan siswa, seandainya siswa diterima di Perguruan Tinggi.
“Artinya, kalau siswa lulus TPA dengan skor tertentu, berarti siswa
ini bisa menyelesaikan studi dengan baik selama kuliah di Perguruan
Tinggi,” kata Yul Iskandar.
Tujuan utama Tes Potensi Akademik adalah untuk mengukur kemampuan
seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan
dengan tes kecerdasan seseorang. Di Indonesia, ini juga identik dengan
tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional. TPA (Tes
Potensi Akademik) ekuivalen dengan TBS (Tes Bakat Skolastik), TKU (Tes
Kemampuan Umum) atau TKA (Tes Kemampuan Akademik) yang juga serupa
dengan SAT (Scholastic Aptitude Test), GRE (Graduate Record Examination)
dan GMAT (Graduate Management Admission Test) karena soal-soal TPA
memang kombinasi antara ketiga-tiganya.
Saat ini, Tes Potensi Akademik dijadikan sebagai salah satu tes
standar menerimaan di perguruan tinggi untuk jenjang S2 dan S3.
Mulai
tahun 2009, SPMB yang berubah nama menjadi SNMPTN menyertakan TPA
sebagai bagian dari alat seleksi yang bahkan langsung mendapat porsi
penilaian paling besar, yaitu mencapai 30%.
Selain itu, TPA juga dipergunakan secara luas sebagai tes standar
penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS), maupun pegawai swasta.
Bahkan kenaikan pangkat setingkat manajer juga seringkali
mempersyaratkan tes TPA dengan skor minimum tertentu.
Skor yang ditetapkan sebagai alat ukur keberhasilan TPA pada
masing-masing penyelenggara berbeda-beda. Skor yang biasa digunakan dan
diakui secara Internasinonal adalah yang diselenggarakan OTO BAPPENAS
bekerja sama dengan beberapa PTN, yakni antara 200 – 800.
Siswa dianggap mempunyai kemampuan rata-rata, kalau mampu mencapai
skor 500. Hasil penelitian para ahli, siswa yang mempunyai skor TPA
lebih tinggi pada umumnya menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi lebih
cepat dibandingkan dengan siswa yang mempunyai skor yang lebih rendah.
Materi soal TPA umumnya terdiri dari 3 subtest yaitu:
1. Kemampuan Verbal (tes persamaan kata, tes lawan kata, dan analogi verbal)
2. Kemampuan Kuantitatif (tes number, tes seri, tes aritmetik, dan logika aritmetika)
3. Kemampuan Penalaran (logika formal, analitis, keruangan (spasial), dan penalaran logis)
Menurut Dr. Yul Iskandar, setiap subtes memiliki skor 20 – 80, so,
skor total didiperoleh dari penjumlahan skor ketiga subtes tersebut
dibagi 3 dan dikalikan 10. Menurut Dr Yull iskandar pula, peserta tes
yang pernah melihat/berlatih soal TPA umumnya mempunyai skor yang lebih
tinggi dibandingkan dengan peserta yang tidak pernah berlatih soal-soal
TPA. Ini berarti bahwa dengan berlatih mengerjakan soal TPA dapat
meningkatkan nilai TPA itu sendiri.
Apakah Anda akan menghadapi Tes Potensi Akademik?
Maka perbanyaklah latihan TPA dengan menggunakan bank soal TPA.
Tes yang Mengukur Kemampuan
Sedikitnya, Tes Potensi Akademik terdiri dari tiga jenis soal : Tes
verbal atau bahasa, tes numerik (angka), tes logika penalaran (termasuk
tes spasial atau gambar). Apa saja fungsinya?
Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang
kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes
antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan
kata.
Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka,
dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi
tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika
angka dan tes angka dalam cerita.
Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan
pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini
meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan
(silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.
Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika
ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan
hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes
bayangan gambar dan tes identifikasi gambar.
Artikel ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya seputar tpa, terima kasih sudah posting. Silahkan berkunjung ke blog saya dengan tema seputar Tes Potensi Akademik Online
BalasHapussalam hangat
massageng.com